Jumat, 04 Januari 2008

VEGETARIAN




Apakah Sebenarnya Vegetarian itu ? Nah disini akan dibahas bagaimana sesungguhnya Vegetarian itu ?



Sayuranisme

  1. Apakah umat Buddha harus menjadi sayuranis (berpantang makan daging?

    Tidak perlu. Sang Buddha sendiri bukan seorang sayuranis (vegetarian). Beliau tidak pernah mengajarkan siswa-siswa-Nya untuk menjadi sayuranis, dan hingga kini banyak umat Buddha yang baik tanpa harus menjadi sayuranis.

  1. Tetapi, bila Anda menyantap daging, secara tak langsung Anda bertanggung jawab atas kematian suatu makhluk. Tidakkah ini merupakan pelanggaran sila pertama?

    Memang benar jikalau Anda menyantap daging, secara tak langsung Anda kebagian tanggung jawab atas terbunuhnya suatu makhluk, namun tanggung jawab yang sama juga timbul ketika anda menyantap sayuran. Petani harus menyemprotkan insektisida dan racun pembunuh hama untuk mendapatkan hasil panen yang baik, dan akhirnya sampai ke hidangan Anda. Dan untuk ke sekian kalinya, hewan harus terbunuh untuk menyediakan kulit sebagai bahan sepatu, sabuk, atau tas yang Anda pakai, diambil minyaknya untuk keperluan manusia, bahkan obat-obatan pun melibatkan pembunuhan hewan percobaan. Tidaklah mungkin untuk hidup tanpa harus bertanggung jawab secara tak langsung terhadap kematian makhluk lain/ Inilah salah satu contoh yang dimaksud dalam Kesunyataan Mulia Pertaam, kondisi hidup pada umumnya adalah penderitaaan dan ketidakpuasan. Yang dimaksud dengan Sila Pertama, kita melatih diri untuk tidak bertanggung jawab secara langsung terhadap pembunuhan makhluk hidup.

  1. Namun umat Buddha aliran Mahayana tidak menyantap daging.

    j: Itu tidak benar. Agama Buddha Mahayana di Cina memang menekankan untuk menjadi sayurnis, namun dalam tradisi Mahayana di Jepang dan Tibet baik biarawan maupun umatnya juga menyantap daging.

  1. Tapi saya rasa seorang umat Buddha seharusnya menjadi sayuranis.

    Misalkan ada seseorang yang menjalankan sayuranisme dengan sangat ketat, namun bersifat egois, tidak jujur, dan licik; di lain pihak ada seseorang yang bukan sayuranis tetapi bersifat tenggang rasa, jujur, baik, dan bijaksana. Di antara kedua macam orang itu, manakah yang lebih layak disebut umat Buddha yang baik?

  1. orang yang kedua

    Mengapa?

  1. Karena orang semacam itu jelas berbudi luhur

    Tepat. Orang yang menyantap daging bisa saja memiliki hati yang suci, sebaliknya orang yang berpantang makan daging bisa sja berhati busuk. Dalam ajaran Buddha, hal yang terpenting adalah kualitas hati Anda, bukannya menu makanan Anda! Banyak umat Buddha yang berpantang keras makan daging, namun mereka kadang kurang menyadari bahwa mereka tetap memiliki sifat egois, tidak jujur, kejam, atau dengki. Mengubah menu makanan bukannya hal yang sulit, sebaliknya mengubah hati dan pikiran tidaklah mudah. Jadi baik Anda seorang sayuranis atau bukan, ingatlah bahwa penyucian pikiran adalah hal yang paling penting dalam ajaran Buddha.

Kamis, 03 Januari 2008

Video Pembelajaran Agama Buddha

Video Pembelajaran Agama Buddha

Dalam hal Pendidikan, Agama Buddha memang cukup mantap, karena di daerah banyak sudah yang menggunakan media - media yang cukup praktis untuk mentranfer ilmu hingga sampai pada benak siswa. Diantaranya mereka ada yang menggunakan pohon Dharma, Diskusi Dharma, Ceramah Dharma, dan lain-lain.
Tetapi dalam hal ini kiranya kurang mantap lagi kalau memang belum ada suatu media yang menggunakan Multimedia, seperti adanya CD Pembelajaran Pendidikan Agama Buddha. Menurut saya sebagai Guru Agama Buddha, adanya CD Pembelajaran itu memang sangat diperlukan saat ini. Apakah memang tidak adanya kwalitas umat Buddha yang mengarah ke hal itu, atau memang belum tergerak hatinya menuju ke hal itu, saya sendiri kurang paham. Tetapi yang jelas Pendidikan Agama Buddha di Indonesia sudah cukup maju. Mudah-mudahan pada tahun berikutnya para simpatisan Pendidikan ataupun Pemerintah mau memperhatikan masalah seperti ini.